Implementasi Counter System untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi di Industri FNB Indonesia
Overview
Industri fnb indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat dalam satu dekade terakhir. Dengan meningkatnya permintaan pasar, pabrik-pabrik Food & Beverages menghadapi tantangan besar dalam memastikan proses produksi berjalan efisien, akurat, dan dapat ditelusuri. Salah satu perusahaan di sektor ini mengambil langkah strategis dengan mengimplementasikan digital production counter system untuk meningkatkan akurasi monitoring produksi F&B serta visibilitas operasional secara real time.
Pain Points Sebelum Implementasi
Sebelum sistem diterapkan, beberapa permasalahan utama menghambat efektivitas produksi:
-
Ketidakakuratan proses pencatatan manual
Operator menghitung output secara manual pada akhir setiap shift. Ini sering menghasilkan inkonsistensi data akibat human error dan keterlambatan pencatatan, menyulitkan manajemen dalam memverifikasi output aktual vs perencanaan. -
Tidak adanya real-time visibility
Supervisor tidak dapat memantau status mesin, downtime, atau line stoppage secara langsung, sehingga respon terhadap masalah operasional menjadi lambat. -
Tidak adanya data storage terpusat
Pencatatan pada kertas atau spreadsheet menyulitkan analisis tren jangka panjang dan pelaporan traceability yang dibutuhkan sistem kualitas. -
Lingkungan produksi ekstrem
Area produksi bersuhu tinggi dan lembap memerlukan perangkat industri yang kuat untuk beroperasi 24/7. -
Keterbatasan integrasi antarperangkat
Sensor, PLC, dan HMI sebelumnya tidak berada dalam satu ekosistem terpadu, sehingga engineer sulit membangun sistem kontrol dan monitoring yang konsisten.
Solusi Teknis: Integrasi Advantech PPC-3170 & HMINavi
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim engineering merancang solusi terintegrasi berbasis Advantech PPC-3170, HMINavi, dan industrial PLC.
1. Arsitektur Hardware
-
Photoelectric sensor dipasang pada conveyor untuk mendeteksi setiap produk lewat.
-
Sensor terhubung ke PLC, yang menerima pulsa hitungan dan menjalankan kontrol dasar (start, stop, reset).
-
PLC mengirimkan data hitungan ke PPC-3170, yang berfungsi sebagai operator interface sekaligus local data server.
-
PPC-3170 dipilih karena desain industrial-grade yang tahan panas, lembap, dan mampu beroperasi non-stop.
2. Arsitektur Software
-
HMINavi digunakan sebagai platform antarmuka utama, menampilkan dashboard real-time seperti output produksi, status mesin, alarm downtime, dan performa shift.
-
Untuk referensi lebih lengkap mengenai teknologi HMINavi, lihat:
👉 https://www.advantech.com/id-id/resources/news/advantech-hminavi-innovative-open-hmi-software-for-advanced-industrial-automation
-
Fitur data logging HMINavi menyimpan seluruh data ke local database di dalam PPC-3170 dan mendukung ekspor Excel/CSV.
-
Seluruh parameter seperti timestamp, count, dan downtime dicatat otomatis untuk analisis operasional maupun kebutuhan audit.
Topologi Sistem & Cara Kerja
Sensor → PLC → PPC-3170 (HMI + Database) → Operator/Supervisor
-
Sensor membaca produk lewat → PLC menghitung pulsa.
-
PLC mengirimkan total count & status mesin ke PPC-3170.
-
PPC-3170 menampilkan dashboard real-time melalui HMINavi.
-
Semua data otomatis ditulis ke database untuk pelaporan harian dan traceability.
-
Supervisor memantau performa dan downtime secara langsung untuk pengambilan keputusan cepat.
Hasil Implementasi & Benefit bagi Pabrik
Setelah implementasi, hasil yang dicapai sangat signifikan:
-
Akurasi perhitungan meningkat hingga >99,5% (terkonfirmasi melalui uji paralel dengan metode manual).
-
Downtime dapat diidentifikasi lebih cepat berkat alarm dan dashboard real-time.
-
Produktivitas meningkat karena supervisor dapat segera melakukan tindakan korektif.
-
Proses reporting lebih efisien, tidak ada lagi pencatatan manual.
-
Traceability memenuhi standar kualitas, mendukung audit internal maupun eksternal.
-
Kinerja perangkat stabil 24/7 dalam kondisi lingkungan produksi ekstrem.
Solusi ini menunjukkan bagaimana integrasi Advantech PPC-3170 dan HMINavi dapat membantu pabrik F&B di Indonesia meningkatkan efisiensi, akurasi, serta kualitas keputusan operasional.

