Implementasi Sistem Redundant Server untuk Operasi Manufaktur
Overview
Dalam industri oil & gas, kimia, energi, dan manufaktur, sistem Redundant Server sangat penting untuk memastikan operasi 24/7 tanpa gangguan. Unplanned downtime dapat memberikan kerugian besar (risiko produksi terhenti). Sebagai salah satu pelanggan kami (sistem integrator dalam otomasi manufaktur), perusahaan ini memerlukan infrastruktur server yang menjamin high availability aplikasi real-time.
Tantangan Implementasi
Beberapa tantangan utama sebelum implementasi adalah:
-
High Availability: Aplikasi control industri harus tetap berjalan 24/7; downtime minimal sangat penting untuk keselamatan dan produktivitas di industri manufaktur.
-
Hardware dan Software secara redundant: Sistem harus memiliki komponen ganda (dual PSU, hot-swappable) dan mekanisme failover otomatis untuk menghindari satu poin kegagalan.
-
Kinerja Optimal: Memproses data akuisisi dan monitoring data yang besar secara real-time memerlukan performa yang tinggi.
-
Hot-Swappable: Perbaikan atau penggantian komponen (misalnya hard disk atau PSU) harus dapat dilakukan hot-swap tanpa mematikan server.
-
Otomatisasi Failover: Perlu layer software yang bertugas mengawasi keadaan sistem, mendeteksi outlier, dan melakukan failover instan.
Solusi Teknis
Untuk memenuhi kebutuhan di atas, Dikembangkan platform server redundan berbasis hardware Advantech dan software Stratus everRun. Chassis HPC-7242MB-00XE merupakan form factor 2U rackmount untuk motherboard ATX dual-socket. Chassis ini mendukung empat tray HDD hot-swap (3.5″/2.5″ SAS/SATA) tahan guncangan, dilengkapi USB 3.0 depan, dan dapat dipasangi catu daya redundan (80Plus hingga 700W). Di dalamnya terpasang server board ASMB-787G4-00A1 yang menggunakan prosesor Intel Xeon (10th Gen) dan memori ECC DDR4 128 GB. Board ini juga menyediakan antarmuka manajemen IPMI.
Untuk keamanan daya, dipasang RPS8-500U2-XE, yaitu modul PSU redundan 500W (1+1 hot-swap). Setiap modul dapat dilepas-ganti tanpa mematikan server, sehingga mengurangi risiko downtime saat maintenance. Sistem jaringan industri ditingkatkan dengan kartu PCIE-1221 dual-port 10GbE (Intel X550, PCIe Gen3 x4) untuk kebutuhan koneksi DCS berkecepatan tinggi.
Di sisi software, sistem diintegrasikan dengan Stratus everRun – platform fault-tolerant software yang memindahkan manajemen gangguan dan failover ke tingkat software. EverRun secara otomatis memantau kesehatan server, mendeteksi kegagalan, mengisolasi kesalahan, serta melakukan failover secara instan. Dengan pendekatan ini, kedua server saling mereplikasi status aplikasi di memori (active-standby), sehingga saat terjadi fault hardware atau software, aplikasi vital beralih ke server cadangan dalam hitungan detik.
Manfaat Implementasi
Setelah implementasi solusi redundant server ini, pelanggan berhasil mendapatkan beberapa keuntungan yaitu:
-
Operasional tanpa downtime: Aplikasi penting berjalan terus-menerus, mencegah kerugian akibat downtime mendadak. Dengan kombinasi industrial grade hardware dan everRun, sistem mencapai availability hingga 99%.
-
Continuity Produksi & Integrity Data: Data proses dapat selalu tersedia dan utuh meski terjadi kegagalan pada hardware, menjaga konsistensi pengendalian produksi.
-
Instalasi Mudah: Instalasi sistem bersifat plug-and-play; penggantian komponen cukup dilakukan on-site tanpa perlu keahlian IT khusus.
-
Skalabilitas: Arsitektur modular memungkinkan penambahan server atau kapasitas sesuai kebutuhan tanpa mendesain ulang total.
-
Operasi 24/7: Sistem mendukung operasi nonstop, ideal untuk aplikasi industri yang menuntut time-critical (mis. SCADA/DCS) dengan SLA yang termasuk ketat.
Dengan demikian, solusi Advantech + Stratus ini memberikan performa tinggi dan kemudahan manajemen. Perusahaan dapat fokus pada kontinuitas proses manufaktur tanpa khawatir gangguan TI, sehingga dapat menghemat biaya, waktu maintenance, dan mengurangi risiko keamanan operasional.
Topologi dan Cara Kerja Sistem Redundan
Secara topologi, sistem terdiri dari sepasang server identik yang terhubung melalui jaringan internal. Setiap server menggunakan chassis dan komponen yang sama, berjalan sebagai node primer dan sekunder. Stratus everRun mengkonfigurasi kedua node tersebut dalam mode aktif-pasif: satu menjalankan aplikasi, sementara yang lain siap siaga. Kedua node saling sinkron status aplikasi melalui hypervisor KVM bawaan everRun. Dalam operasi normal, kedua server berbagi beban/backup. Bila terjadi kegagalan hardware (misalnya PSU atau board server), everRun secara otomatis mengalihkan load ke node lain tanpa intervensi pengguna (zero-touch failover). Diagram sistem redundan ini menjamin aplikasi penting untuk dapat terus berjalan, menjaga continuity bisnis jangka panjang perusahaan tanpa harus merancang solusi mahal atau kompleks.